
Artikel


Mengambil Hikmah Dari Surat Al-Qasas Ayat 22
Arief Aditya Artikel, Slider 0
وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَاءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسَىٰ رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ
Dan tatkala ia menghadap ke jurusan negeri Madyan ia berdoa (lagi), “Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar”. (Surat Al Qasas 28:22)
Ayat ini berkisah tentang Nabi Musa AS yang melarikan diri dari kejaran bala tentara Fir’aun akibat perbuatannya membunuh seorang penduduk Mesir hanya dengan sekali pukul. Ya hanya dengan sekali pukul. Nabi Musa memanglah seorang Nabi yang terkenal kuat secara fisik, bahkan jarak tempuh pelariannya dari Mesir ke Madyan diperkirakan mencapai delapan hari perjalanan (Tafsir Jalalayn), namun begitu Nabi Musa juga memiliki karakter yang unik, yaitu tidak malu mengakui kelemahannya jika memang kelemahan itu ada padanya. Bahkan ketika Allah SWT memerintahkannya untuk kembali ke Mesir dan mendakwahi Fir’aun bersama orang-orang yang sudah berniat membunuhnya, Nabi Musa tidak meminta agar dibela oleh tentara yang banyak, ataupun persenjataan yang lengkap, melainkan beliau berdoa agar dadanya dilapangkan dan kekeluan lidahnya bisa dihilangkan (Surat Taha 20: 25-28).
Beberapa dari kita mungkin berada di jalan yang sama dengan para nabi termasuk Nabi Musa, atau sedang melalui masalah yang pelik dan terlihat seolah mustahil untuk diselesaikan. Rasanya ingin cepat selesai hingga bahkan terpikir menyesal dengan amanah yang telah diambil sehingga menyerah terlihat menjadi satu-satunya jalan. Atau sedihnya lagi, kita berharap bisa menjadi orang lain yang terlihat memiliki segalanya untuk bisa melalui masalah yang sedang dihadapi.
Allah SWT mengingatkan,
“Telah sampaikah kisah Musa kepadamu?” (Surat An Nazi’at 79:15)
Maka tengoklah kembali kegigihan Nabi Musa AS dalam menyelesaikan masalah besarnya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Semoga Allah SWT terus memimpin kita ke jalan yang benar. Aamiin Ya Rabbal’alamin.

Kampanye Kesadaran Halal Hong Kong
‘Porky’ Hong Kong
Salah satu tantangan seorang Muslim di Hong Kong adalah ketersediaan makanan halal. Secara umum makanan di Hong Kong sangat ‘porky’. Apabila kata daging disebut, maka umumnya ini daging babi. Bakso sapi atau bakso ikan misalnya, menggunakan daging babi dalam campurannya. Katanya egg sandwich, ehh dilapisiham.
Begitu juga makanan dan masakan lainnya. Banyak yang mengguanakan produk babi. Bahkan rotipun dibuat dengan dari lard (minyak babi) sebagai pengganti mentega atau margarin.
Alhamdulillah, kini produk halal mulai hadir dan ditemukan di beberapa pasar swalayan. Begitu juga kini ada beberapa restoran bersetifikasi halal.
Daging Haram
Dalam beberapa ayat Al Quran, seperti Al Baqarah 2:173, Al Maidah 5:3, Al An’am 6:145, dan An Nahl 16:115, Allah tidak saja mengharamkan babi. Namun juga daging-daging yang tidak disembelih dengan menyebut nama Allah. Artinya daging ayam atau daging sapi yang dijual di restoran siap saji di Hong Kong ini adalah daging haram!
Tahun 2013, Mufti Arshad dari masjid Kowloon pernah memohon pengusaha restoran siap saji untuk menyediakan daging halal. Namun permohonan ini ditolak, karena dinaggap tidak menguntungkan. Berita ini tertuang dalam sebuah artikel di harian SCMP (link).
Menariknya lagi, saya melihat banyak sekali saudara-saudari Muslim kita yang tetap dengan santai menikmati makan di restoran-restoran tersebut. Ini sangat mudah ditemukan di restoran siap saji di daerah yang banyak berkumpulnya PMI seperti Causeway Bay dan Yuen Long.
Makanya wajar saja para pengusaha restoran siap saji ini tidak merasa perlu menghalalkan produknya. Toh, orang muslim tetap saja datang membanjiri restoran mereka.
Kisah Acuan
Sudah lebih dari setahun ini hotel Regal di bandara Hong Kong menyediakan makanan bersetifikasi halal. Dari yang saya ketahui, hal ini dipicu dari banyaknya pilot muslim dari maskapai penerbangan tertentu yang ‘nyinyir’ menanyakan makanan halal. Kemudian langkah serupa juga dilakukan oleh hotel Marriott di bandara. Ini juga berawal dari cerita yang hampir sama. Adanya permintaan dari tamu hotel.
Seorang teman pernah berkisah bahwa restoran siap saji di Afrika Selatan seperti KFC dan McDonald’s memiliki sertifikasi halal. Meskipun populitas muslim hanya 3%. Penghalalan ini adalah inisiatif pihak restoran sendiri yang meminta makanannya diberikan sertifikasi halal. Mengapa bisa begini? Sederhana jawabannya. Muslim di sana tidak mau makan yang makanan haram.
Kampanye Halal
Dari cerita di atas, kita sebenarnya mampu dan punya kekuatan untuk ‘membujuk’ restoran-restoran siap saji di Hong Kong agar menyediakan daging halal. Untuk itu, saya mengajak untuk berkampanye dalam meningkatkan kepedulian dan kesadaran perlunya makanan halal. Dan kita perlu menunjukkan kepedulian ini kepada pihak restoran. Bagaimana caranya?
Pertama, datangi sebuah restoran siap saji, tanyakan kepada pelayan restoran, “apakah daging ayamnya halal”, atau “apakah daging sapinya halal”. Jika ditanya apa itu halal, jawablah bahwa “halal itu baik”.
Selanjutnya, batalkan rencana makan di restoran tersebut, dan keluarlah. Hal ini akan membuat sang pelayan berpikir-pikir dan menyampaikan kepada pihak manajemen restoran.
Jika banyak dari kita yang bisa berpartisipasi, ada dua dampak.
Pertama: ada dampak penjualan hari itu.
Kedua: pihak restoran mulai mencari tahu apa itu halal.
Mari kita galang semangat dan sampaikan ke semua saudara-saudari kita untuk melakukan secara serentak, Kita bisa targetkan:
Hari: Minggu 29 November, 6 Desember dan 13 Desember.
Tempat: Causeway dan Yuen Long, atau tempat lainnya
Restoran: KFC dan McDonald’s.
Amal Baik
Rasulullah SAW dalam sebuah hadis berakata siapa yang memulai perbuatan baik, maka dia akan mendapat pahala dari orang-orang yang mengikuti perbuatan baik tersebut. Bayangkan, jika suatu saat restoran saji ini bersertifikat halal, banyak sekali saudara-saudari muslim yang kita terselamat dari memakan daging haram.