Halal Sehat?

Apakah halal itu sehat?

Berikut ini ringkasan dari presentasi “Halal Sehat” dalam acara Kampanye Halal IMAH yang diselenggarakan hari Minggu tanggal 28 Januari 2018 lalu.

Sebagai muslim, kita memiliki keyakinan bahwa apa saja yang diperintahkan Allah tentu baik buat kita, dan sebaliknya apa yang dilarang Allah tentulah tidak baik buat kita. Ini merupakan dasar kepercayaan dan akidah kita. Begitu juga dengan makanan, sesuatu yang halal pastilah baik dan makanan haram tentunya akan berdampak negatif. Allah yang menciptakan kita, maka Allah-lah yang mengetahui apa yang terbaik buat kita.

Alhamdulillah, setelah memahami prinsip ini, hari ini kita akan membahas beberapa aspek dan pendekatan lain mengenai makanan halal dan bagaimana kita dapat menjelaskan kepada khalayak umum di Hong Kong.

Makanan yang diharamkan

Terlebih dahulu, mari kita tinjau ulang apa yang telah diharamkan oleh Allah dalam Al Quran surat Al Maidah 5 ayat 3.

  • Bangkai
  • Darah
  • Daging babi
  • Sembelihan dengan tak menyebut nama Allah
  • Hewan yang mati tercekik, jatuh, atau dimakan hewan buas lainnya
  • Sembelihan yang ditujukan untuk sembahan.

Jika kita hendak kategorikan, makanan haram adalah karena:

  • Niat. Hewan yang tidak disembelih dengan nama Allah, atau diniatkan untuk sembahan
  • Zat. Darah dan daging babi diharamkan karena bendanya.
  • Cara. Cara penyembelihan hewan diatur oleh Islam

Darah dan daging babi

Mari kita teliti darah dan daging babi. Dalam Al Quran surat Al An’am 6 ayat 145, dikatakan bahwa zat ini kotor dan najis.  Darah memiliki kadar besi yang tinggi dan tubuh kita tidak didesain mampu menyerap kandungan besi yang tinggi ini. Dikabarkan bahwa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa mengonsumsi zat besi secara berlebihan dapat membahayakan keselamatan.

Hewan babi tidak termasuk dalam golongan ternak. Hewan ternak hanya makan rumput dengan jangka pencernaan hingga 24 jam. Sedangkan babi memakan bangkai, sampah bahkan kotoran najis hewan lain, dengan jangka pencernaan beberapa jam. Babi diciptakan sebagai “scavenger” yang memang bertugas mengolah sisa bangkai, tumbuhan dan sampah. Tentunya tidak pantas hewan kotor ini menjadi hidangan buat kita.

Cara peyembelihan

Penyembelihan hewan dilakukan dengan pisau yang tajam dalam upaya meminimalkan rasa sakit buat hewan (Sahih Muslim 1955). Selain itu nabi Muhammad ﷺ juga mengajarkan agar tidak mengikat hewan, memperlihatkan pisau potong kepada hewan, atau memperlihatkan hewan lain yang sedang disembelih. Luar biasa sekali agama Islam yang hingga mengatur interaksi kita dengan makhluk lain, meskipun terhadap hewan sembelihan. Dalam presentasi itu, diperlihat bagaimana hewan sembelihan “memasrahkan” diri dengan tenang untuk disembelih ketika mendengar sang pemotong hewan membacakan doa. Sang hewan seakan sudah mengerti perannya sebagai makanan manusia, dan dia tunduk dengan aturan Allah ini. Subhanalah.

Seorang profesor pakar perilaku hewan bernama Temple Grandin dalam tulisan dan karyanya menyimpulkan bahwa hewan yang “stres”  rendah ketika disembelih akan menjadikan kualitas daging yang lebih tinggi. Penelitian lain menunjukkan bahwa pengurasan darah hewan berpengaruh terhadap:

  • Mempertahankan rasa
  • Tidak lekas berbau
  • Tidak lekas berubah warna

Daging sehat

Selanjutnya, dalam Al Quran surat Al Mukminum 23 ayat 51, Allah SWT memerintahkan para nabi untuk memakan hanya makanan yang baik. Rasulullah ﷺ dikabarkan menyukai makanan daging kambing bagian pundak. Berbeda dengan persepsi kebanyakan orang Indonesia yang mengkaitakn daging kambing dengan darah tinggi dan kolesterol. Bukankah sesuatu yang tak sehat tidak mungkin digemari nabi?

Departemen agrikultur Amerika Serikat pernah mengeluarkan studi yang membandingkan jumlah kalori, lemak dan protein dalam tubuh sapi, kambing dan ayam. Penilitian menunjukkan bahwa daging kambing lebih sehat dari lainnya. Ahli nutrisi Dr Peter J D’amo dalam bukunya yang best seller, menyarikan dalam tabel di bawah ini:

Golongan darah Perbanyak makan Netral Kurangi makan
O Sapi, kambing Ayam
A Ayam Sapi, kambing
B Kambing Sapi Ayam
AB Kambing Sapi, ayam

 

Penutup

Sebagai penutup, kembali kita diingatkan bahwa Allah sebagai pencipta tentulah tahu apa yang bagus buat kita. Lewat ajaran Islam, Allah memberitahukan apa yang halal, apa yang baik buat kita, juga mengingatkan apa yang buruk buat kita. Semoga pendekatan ilmu, sains dan pengalaman di atas dapat menjadi sarana dan alasan buat kita untuk selalu mengonsumsi makanan halal, dan mengajak orang-orang di sekeliling kita untuk mengenal dan mengonsumsi makanan halal. Demi kesehatan kita dan sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah SWT.